Senin, 22 Maret 2010

Disimbolisme Autis

Para penyandang autisme sama seperti penyandang apasia (kehilangan kemampuan memakai atau memahami kata – kata karena penyakit otak), “disimbolik” berkaitan dengan apa yang mereka dengar , mereka memiliki kesulitan khusus dalam menganalisa makna informasi auditori abstrak.

Anak – anak yang mengalami dispasia perkembangan bawaan sejak lahir tidak terganngu secara sfesifik dalam analisa informasi visual abstrak mereka yang merupakan bagian dari prilaku social kita. Anak – anak penyandang autisme pada sisi lain memiliki kesulitan tidak hanya dalam “ mendengar melampaui” informasi yang harfiah (dan disini kita dapat membantu mereka dengan dukungan visual). Tapi juga dalam “ melihat melampai” informasi yang diberikan. Mereka juga disimbolik secara visual dan kita harus bertanya pada diri kita apakah kita sudah cukup berusaha pada tingkatan ini untuk beradaptasi dengan kecacatan mereka.

Jika kita menerima bahwa penyandang autisme merupakan pelajar visual, mengapa kita tidak menganggap pendekatan autiosme hanyalah suatu pendekatan dengan dukungan visual ketimbang “pendekatan tersetruktur”.

Alat Bantu visual segera membuatnya menjadi jelas bahwa alatnya ada untuk menolong si ana. Ini adalah kata yang lebih bersifat “social” bagi sector “social”. Para ahli bahasa memilki istilah yang bagus bagi komunikasi dengan alaty abntu visual, yaitu augmentative learning atau komunikasi kegiatan belajar.

Sumber :

Theo, Peeters. 2004. Panduan Autisme. Jakarta : Dian Rakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar