Minggu, 18 April 2010

Diskalkulia Dan Penyebabnya

Diskalkulia adalah kesulitan untuk melakukan hitungan matematik. Diskalkulia bisa terjadi pada siapapun dan tidak tergantung pada intelektualnya (IQ), di mana mereka mengalami kesulitan dengan waktu, pengukuran, dan pemikiran sebab akibat.

  • kesulitan dengan aritmatika, bingung dengan tanda : + - : x (kesulitan mengenali pola ketika menjumlah, mengurangi, mengalikan, membagi)
  • kesulitan mengerti konsep nilai, jumlah, urutan angka, angka positif dan negatif
  • kesulitan mengurutkan informasi atau peristiwa
  • kesulitan menggunakan langkah-langkah dalam operasi matematika
  • kesulitan mengerti bagian-bagian (setengah, sepertiga, seperempat)
  • Tidak mampu menyatakan angka mana dari 2 angka berbeda yang nilainya lebih tinggi
  • Kesulitan dengan tugas sehari-hari seperti menghitung uang kembalian atau membaca jam analog
  • kesulitan dengan konsep waktu dan mengukur berapa lama waktu (hari, minggu, jam, setengah jam, seperempat jam)
  • kesulitan dengan arah kiri dan kanan, utara, selatan, timur, barat, walaupun dengan bantuan kompas
  • kesulitan memperkirakan ukuran suatu benda atau jarak
  • kesulitan membaca urutan angka, atau membalik angka ketika diulang, misalnya 56 jadi 65

Tiap anak mempunyai cara belajar yang paling baik bagi mereka, di mana mereka bisa menyerap informasi dengan lebih baik. Misalnya, ada anak yang menangkap informasi lebik baik dengan cara visual (penglihatan), auditori (mendengar), atau taktil (meraba). Terapis ORTHOPEDAGOG bisa mengidentifikasi kesulitan belajar anak dan menerapkan latihan-latihan tertentu sehingga anak bisa mengembangkan potensi belajarnya lebih optimal.

Penyebabanya

Maslah diskalkulia adalah masdalah yang memberi dampak terhadap operasi perhitungan dalam matematika. Apabila anak-anak menghadapi masalah pada matematika pada tingkat yang serius, ia dapat dikatakan menghadapi masalah diskalkulia. Masalah ini mengharuskan anak-anak masuk dalam pogram pemulihan.

Disklakulia disebabkan oleh beberapa factor. Diantaranya adalah kelemahan dalam proses pengamatan, yaitu anak-anak tidak dapat mengamati nomor-nomor dalam matematika secara keseluruhan. M,ereka sering mengalami maslah dalam mengenal nomor dan sering menukar-nukar nomor. Masalah lainadalah dalamaspek penyusunan.

Daftar Pustaka

Muhamad, K.A. Jamila. 2008. Special Education For Special Children. Jakarta : Hikmah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar